Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Sulitnya mencari lapangan pekerjaan di Kota Surabaya, membuat para pencari kerja harus dengan memutar otak hingga melakukan hal hal yang nekat meskipun harus dengan cara pintas untuk mendapatkan pekerjaan.

Seperti yang dilakukan oleh Budi (nama samaran) warga Surabaya Utara mengaku mendapatkan pekerjaan dilingkungan Pemkot sebagai outsourcing yang diduga dalam naungan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga harus dengan cara membayar senilai Rp5 Juta kepada oknum yang diakuinya sebagai mandor ber inisial Jm.

"Saya baru kerja sekitar 7 hari an mas, karena lama nganggur, lalu ada tawaran untuk kerja sebagai pembersihan gorong-gorong di Dinas PU Pemkot." Ujarnya kepada media ini. Jum'at (19/09/2025).

Lanjut Budi. "Ini pun saya harus bayar sebesar Rp5Juta, tapi dibayar dua kali dengan cara potong gaji." Ungkapnya.

Masih Budi. "Saya sebenernya juga ditawari, setelah lunas mau pilih kerja yang berat atau yang ringan, kalau yang berat ya seperti sekarang ini keluar masuk gorong-gorong, kalau yang ringan cuman jaga bego."

"Tapi kalau pilih ringan, harus bayar setiap bulan Rp500Ribu sama rokok satu slop. Cuman saya pikir-pikir, soalnya kalau jaga bego kata teman-teman resikonya tinggi, soalnya banyak kehilangan barang. Saya gak mau." Pungkasnya.

Atas peristiwa ini, telah menjadi pertanyaan publik, apakah hal ini dilakukan oleh oknum mandor ataukah ada pejabat lain (orang dalam) yang telah memberikan aturan.

Mengingat hal ini menjadi dugaan sebagai bentuk praktik pungli dengan nominal jutaan rupiah.

Sebagai kelanjutan pemberitaan serta kebenaran informasi, media ini akan segera melakukan upaya investigasi lebih mendalam dan akan mengkonfirmasi kepada dinas terkait, sebagaimana dengan aturan UU serta kode etik jurnalistik. (Ag)