Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Pemanasan Global atau Global Warming menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan, mengingat dampak dari kemarau panjang di berbagai belahan bumi, termasuk di Indonesia.
Menurut para peneliti, ada beberapa aspek dimana pemanasan global ini dapat terjadi yang berdampak pada kekeringan alam yang nyata.
Atas hal itu, Vegan Squad Indonesia telah mengadakan seminar tentang isu Global Warming dengan mengangkat tema "Cara Tercepat Mengatasi Pemanasan Global"
Acara yang didominasi oleh kaum muda itu, telah bekerjasama dengan Loving HUT Surabaya digelar pada hari Minggu 1 Juni 2025.
Sebagai penggagas acara, VSI telah mengundang dari kelompok akademisi yang terdiri dari Mahasiswa UNIPA Surabaya, Mapala Pawitra, Mapsos, Hima Penjas dan dari kalangan pengajar.
Sellie Santoso selaku pembicara dari VSI dalam pemaparannya mengatakan, bahwa salah satu penyebab utama pemanasan global penyumbang terbesarnya pada industri peternakan.
"Tujuan diadakan seminar ini adalah untuk membangkitkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan berbagai cara seperti menanam pohon. Kurang bahan bakar karbon dan kurangi konsumsi daging karena berdasarkan penelitian ternyata penyebab utama pemanasan global adalah gas metana (CH4) yang di hasilkan oleh industri peternakan." Ujarnya di Resto Living HUT Jl. Sumbawa no 37 Gubeng Surabaya. Minggu (1/6/2025).
Sellie berharap dengan adanya seminar ini dapat meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan hidup.
"Harapan terbesarnya, setelah mengikuti seminar, para peserta menjadi sadar dan berusaha untuk ikut menjaga lingkungan hidup agar bumi menjadi lebih baik di masa mendatang." Pungkasnya.
Berikut tujuan diadakan seminar versi Vegan Squad Indonesia (VSI) dimana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga bumi dengan berbagai cara agar bisa mengurangi dampak pemanasan global. Yakni dengan Cara:
- Mengurangi penggunaan bahan bakar karbon.
- Menghemat energi
- Menanam pohon
- Mengurangi sampah plastik
- Mendaur ulang sampah
- Mengurangi konsumsi daging, karena ternyata industri peternakan menyumbang lebih banyak gas emisi rumah kaca di banding dengan asap kendaraan bermotor.
(red)