..
Alasan Poster Selamatkan Tunjungan Bertebaran : Disini Bukan Hanya Usaha Kuliner, Tapi Ada Usaha Lain Yang Terancam Gulung Tikar
Poster Aksi keprihatinan "Selamatkan Tunjungan" di Jl Tunjungan Surabaya

Alasan Poster Selamatkan Tunjungan Bertebaran : Disini Bukan Hanya Usaha Kuliner, Tapi Ada Usaha Lain Yang Terancam Gulung Tikar

Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Kebijakan Pemerintah Kota Surabaya terkait peniadaan parkir di Jalan Tunjungan nampaknya patut dikaji ulang dengan memberikan solusi yang tepat bagi para pengusaha atau penyewa tenant yang saat ini menjerit karena penurunan omset hingga harus memangkas karyawannya.

Tak hanya berdampak pada usaha kuliner, ternyata juga berdampak pada pengusaha di jasa keuangan dan retail yang terancam gulung tikar.

"Disini (Jl Tunjungan) bukan hanya kuliner, tapi juga ada usaha perbankan, asuransi dan retail yang bergantung sebagian lokasi untuk parkir, kalau tidak diperbolehkan, otomatis tidak bisa bertransaksi, kalau seperti itu, apa iya ada perputaran untuk usahanya?." Ujar perwakilan tenant yang tergabung dalam paguyuban pengusaha di Jalan Tunjungan kepada media ini. Selasa (19/08/2025) malam.

Ia juga mengaku, sebelumnya pihak Pemkot Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah melakukan pemanggilan kepeda seluruh pemilik usaha, namun dirasa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dari pihak mereka (pengusaha).

"Kita dipanggil dan dikumpulkan itu dikira untuk berdiskusi mencari solusi serta menyampaikan aspirasi, tapi ternyata pihak mereka melakukan sosialisasi. Katanya mereka telah berkoordinasi dengan forkopimda dan tim ahli tata kota. Tapi apa mereka tidak mau mendengarkan dulu apa yang menjadi aspirasi kami, kami merasa tidak dianggap ada dalam proses pengambilan keputusan, padahal ini kan juga sangat berdampak pada nasib usaha kami." Keluhnya.

"Intinya, kami juga berharap suara kami didengar, jangan mengambil keputusan sepihak. Karena ini menyangkut nasib banyak orang." Pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Usai penertiban parkir disebagian ruas Jalan Tunjungan Surabaya tampak lenggang, namun kebijakan pemerintah kota tersebut telah menuai pro dan kontra, termasuk dari para tenant di sepanjang jalan yang mengaku telah mengalami penurunan omzet hingga memutuskan untuk merumahkan sebagian karyawannya.

Namun, pada malam ini (Minggu 17/8) ada pemandangan lain, dimana terdapat spandui atau poster yang terpasang di beberapa tenant yang ber isikan "Satu Tujuan satu Tunjungan" dan Save Tunjungan" atau "Selamatkan Tunjungan".

Aksi ini diakui oleh salah satu tenant saat diwawancarai mengaku sebagai bentuk keprihatinan atas sepinya pengunjung pasca pelarangan parkir di depan tempat tokonya berdiri.

"Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk keprihatinan mas, jujur usaha saya omsetnya sejak tidak boleh parkir turun hingga 40%, dan saya harus merumahkan beberapa karyawan saya, karena kami tak sanggup menggaji mereka." Ujar Opung pemilik tenant Aroma Makkasar yang usahanya menyediakan Coto dan sari Laut saat di tempat usahanya. Minggu (17/08/2025) malam.

Tak hanya itu, para tenant juga mengaku kompak melakukan aksi lain dengan memadamkan lampu dimulai pukul 19.00-20.00 WIB.

"Ini kami lakukan sebagai wujud keprihatinan kami, mudah-mudahan pemerintah kota dapat memahami apa yang telah menjadi keluhan kami ini." Keluhnya.

Aksi pemadaman lampu dan pemasangan poster tersebut diakui akan dilakukan hingga tiga hari berturut-turut.

"Kita mulai sore ini, rencananya akan kita lakukan hingga tiga hari kedepan." Pungkasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan, keberadaan parkir TJU justru memperparah kemacetan dan menurunkan omzet pelaku usaha saat ada pertunjukan atau acara di lokasi ikonik tersebut.

"Jalan Tunjungan harus bisa dinikmati sepenuhnya oleh pejalan kaki dan wisatawan," katanya. Sebagai solusi, Pemkot Surabaya menyiapkan sejumlah kantong parkir di sekitar lokasi, seperti di Siola, TEC, Tanjung Anom, Genteng Besar, dan Pasar Tunjungan. (red)

Sebelumnya Aksi Keprihatinan Selamatkan Tunjungan! Pemilik Usaha Kompak Padamkan Lampu Tempat Usahanya Selama 1 Jam
Selanjutnya Peringati Kemerdekaan RI Ke-80 Tahun, MRD Gelar Doa Kebangsaan Dan Santunan Untukmu Pejuang Bangsa