Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Lantunan sholawat berkumandang dari ribuan jamaah yang telah hadir memenuhi tepat didepan gedung negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo Surabaya Jawa Timur. Minggu malam (13/08/2023).
Pantauan media ini dilokasi, ribuan jamaah yang hadir tersebut diketahui dari berbagai penjuru kota/kabupaten se Jawa Timur. Guna mengikuti acara Dzikir dan Sholawat mensyukuri Kemerdekaan RI ke-78 tahun yang di adakan oleh Pemprov Jatim dengan menghadirkan Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf.
Dalam rangkaian acara tersebut, Habib Syech telah memberikan pesan penting yang disampaikan kepada masyarakat, guna mengingatkan senantiasa selalu menjaga persatuan dan kesatuan.
"Menuju tahun politik, boleh beda pilihan tapi jangan sampai terpecah belah." Ujar Habib Syech.
Beliau juga turut mendoakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk selalu diberi kekuatan dan kesehatan dalam menjalankan amanah rakyat di Provinsi Jawa Timur.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur (Katim) Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk mengikuti Dzikir dan Sholawat bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir as-Segaf pada Minggu (13/8/2023) pukul 19.00 WIB di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Kegiatan tersebut secara khusus digelar dalam rangka mensyukuri nikmat 78 tahun Indonesia merdeka. Sekaligus rangkaian menyambut Hari Kemerdekaan RI.
“Setiap tahun kita selalu menyambutnya dengan dzikir dan sholawat. Tapi yang spesial kali ini, dipimpin langsung oleh Habib Syech Bin Abdul Qadir as-Segaf,” kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (11/8/2023).
Khofifah mengatakan, gelaran dzikir dan sholawat ini terbuka untuk umum sehingga semua orang bisa ikut mengumandangkan dzikir dan sholawat bersama sama.
Gubernur Khofifah juga mengimbau agar masyarakat yang hadir tidak membawa bendera atau atribut lain kecuali bendera merah putih. Panitia akan menyiapkan ribuan bendera merah putih.
“Dimohon jangan ada bendera atau atribut lain selain bendera merah putih. Mari kita gelorakan semangat kemerdekaan melalui kibaran bendera merah putih,” katanya.
Melalui dzikir dan sholawat ini, lanjut Khofifah, masyarakat diajak untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan Indonesia yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dan syuhada’ terdahulu.
Sebab tanpa adanya perjuangan para pahlawan dan syuhada’ maka kita tidak akan bisa menikmati kehidupan yang aman, tenang, dan damai dan merdeka dari penjajahan.
“Semoga pahala dzikir dan sholawat yang kita kumandangkan juga mengalir untuk para pahlawan dan syuhada’ yang telah gugur. Berkat perjuangan mereka kita bisa hidup damai dan merdeka seperti hari ini,” katanya.
Ketua Umum PP Muslimat NU ini menambahkan, tugas kita sebagai generasi penerus bangsa ialah mengisi kemerdekaan agar Indonesia semakin sejahtera, adil, makmur, dan maju.
Untuk mencapai itu, tidak hanya dibutuhkan kecerdasan namun juga akhlakhul karimah.
“Spiritual Approach itu penting untuk menjaga moralitas dan karakter bangsa sehingga di setiap pembangunan tidak melenceng dari nilai-nilai kebaikan. Oleh karena itu, majelis-majelis dzikir dan sholawat seperti ini bisa memupuk religiusitas kita semua,” jelasnya. (Nn/Yy)