Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Sejumlah lembaga survei masih menjagokan petahana Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024.
Beberapa nama lain mencuat sebagai penantang Khofifah dari hasil survei.
Pilgub Jatim sendiri akan digelar pada November 2024. Sebagai petahana, nama Khofifah Indar Parawansa masih menduduki posisi puncak elektabilitas Cagub Jatim 2024 menurut beberapa lembaga survei.
Terbaru, ada dua lembaga survei yang merilis terkait elektabilitas Cagub Jatim 2024 yakni Indopol dan Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).
Keduanya menempatkan Khofifah sebagai Cagub Jatim 2024 dengan elektabilitas tertinggi.
Dalam survei Indopol yang dilakukan pada 16-24 Maret 2023, elektabilitas Khofifah dalam pertanyaan semi terbuka dipilih 28,2% responden.
Posisi kedua ada nama Menteri Sosial Tri Rismaharini sebesar 17,8%, lalu posisi ketiga Wagub Jatim Emil Dardak sebesar 4,3%. Untuk nama lain, angkanya di bawah 1%.
Kemudian, dalam pertanyaan semi terbuka dengan 5 nama calon Gubernur Jawa Timur yang disodorkan jika Pilkada dilaksanakan hari ini, Khofifah masih teratas dengan elektabilitas sebesar 30,8%, disusul Tri Rismaharini sebesar 28.8%, lalu Emil Dardak sebesar 7,5%.
Direktur Indopol Survey Jawa Timur Fauzin menyebut Pilgub Jatim 2024 berpotensi memunculkan pertarungan antara Gubernur Jatim Petahana Khofifah Indar Parawansa melawan Mensos RI Tri Rismaharini.
"Dua tokoh perempuan ini dalam temuan survei kami tertinggi. Dengan urutan Khofifah Indar Parawansa nomor satu disusul Tri Rismaharini," kata Fauzin dalam paparannya, dikutip dari DetikJatim Rabu (10/5/2023) malam.
Kemudian dalam survei ARCI, nama Khofifah kembali yang teratas. Elektabilitas Khofifah dalam pertanyaan top of minds mendapat 27,9%.
Pesaing terdekatnya ialah Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak yang mendapat elektabilitas 15,3%. Kemudian ada Bupati Sumenep Ahmad Fauzi 7,6%.
Di peringkat keempat ada Wakil Ketua Komisi VI DPR RI yang juga Ketua Golkar Jatim M Sarmuji dengan elektabilitas 4,1%.
Melengkapi 5 besar ada Mantan Wagub Jatim 2 periode Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dengan elektabilitas 1%.
Dalam survei top of minds ini, responden yang belum menjawab masih tinggi yakni 43,2%.
Survei ARCI juga memotret pilihan responden ketika disodorkan 9 nama untuk Pilgub Jatim.
Hasilnya Khofifah menjadi Cagub Jatim dengan elektabilitas tertinggi dengan angka 37,2%. Disusul Emil Dardak 21,6%, Ahmad Fauzi 10,1%, Eri Cahyadi 7,3%, Sarmuji 5,7%, Gus Ipul 3,9%, Anwar Sadad 2,9%, Heru Tjahjono 2,7%, Fadhil Muzaki 2,5%. Yang belum menjawab/tidak tahu 6,1%.
Saat disodorkan 5 nama di survei ARCI, Khofifah tetap unggul dengan elektabilitas 39,3% disusul Emil 25,6%, Ahmad Fauzi 11,9%, Eri Cahyadi 8,4%, Sarmuji 7,2%. Yang belum menjawab sebanyak 7,6%.
Direktur ARCI Baihaki Sirajt dilansir dari Detik Jatim, menyebut sosok Cagub Jatim yang paling mendekati elektabilitas Khofifah ialah Emil Dardak.
"Karena sampai hari ini, belum ada figur yang benar-benar menunjukkan ingin running sebagai cagub Jatim 2024. Khofifah dan Emil tinggi (elektabilitasnya) karena memang keduanya saat ini menjabat, dan tingkat kepuasan publik Jatim kepada dua figur ini cukup tinggi," jelasnya.
Menurut Baihaki, parpol-parpol di Jatim masih menunggu keputusan Khofifah apakah akan running ke Pilpres atau kembali maju di Pilgub Jatim 2024.
"Karena menunggu ini, parpol-parpol besar di Jatim masih wait and see. Ketika Khofifah maju Pilpres peta akan berubah total. Ketika tetap di Pilgub Jatim, parpol akan berhitung cermat karena lawannya petahana, meski secara angka masih potensial dikejar figur lain asal serius menggarap Jawa Timur," jelasnya.
Ketua kelompok relawan mandiri (KRM) Achmad Garad berdasarkan pantauannya. Saat ini, figur di Jawa Timur memang masih belum menunjukkan diri, namun menurutnya ada yang menarik dalam pembahasan-pembahasan terdapat harapan masyarakat Jawa Timur cenderung yang ingin memilih figur baru.
"Dari pembahasan yang sering kita temui, banyak yang berharap muncul figur baru yang berani tampil untuk membawa perubahan." Ujar Achmad Garad saat di sekretariatan KRM jalan raya Banyu Urip Surabaya. Selasa (16/05/2023).
Menurutnya, di Jawa Timur adalah Provinsi yang sangat komplit, dimana ada kaum yang ber basis nasionalis dan religius.
"Mereka berharap adanya perubahan yang signifikan untuk memimpin Provinsi yang bisa dikatakan sebagai juru kunci suara atau lumbung suara dalam skala nasional." Ungkapnya.
"Ada beberapa nama yang pas sebenarnya, mereka dari kalangan Birokrat. Ada nama Didik S Setyadi yang saat ini sebagai ketua biro hukum SKK Migas, ada juga nama lain dari kalangan OPD/Dinas di Jawa Timur yang saat ini masih menjabat sebagai kepala Dinas. Namun namanya tidak mau di publis." Pungkasnya.
Dapat dikatakan, munculnya figur untuk maju di Pilgub Jatim, diyakini setelah perhelatan Pilpres dan Pileg pada tahun 2024 nanti. (red)