Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Pekerjaan atau proyek yang menggunakan dana Kelurahan (dakel) Medokan Semampir Surabaya, dimana berdasarkan sumber dari media online bahwa pihak Lurah mengatakan berasal dari program pokok pikiran dewan (Pokir), kini menjadi sorotan dari Lembaga Pengaduan dan Pembelaan Rakyat Jawa Timur (LPPR Jatim).
Berdasarkan investigasi dari LPPR, bahwa yang disampaikan oleh Lurah Medokan Semampir terkesan asal-asalan dan tanpa mendasari aturan.
"Saya konfirmasikan kepada Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, katanya itu ngawur (ngelantur) dan mengaku tidak pernah memberikan statemen seperti itu." Ujar M Rusadi, selaku koordinator LPPR Jatim kepada media ini. Rabu (21/5/2025).
Berdasarkan hasil investigasinya, proyek yang menggunakan dakel tersebut dikerjakan oleh kontraktor dari luar.
"Padahal di Kelurahan Medokan semampir ada pokmas, kenapa harus kotraktor luat, karena pokmas kan sifatnya adalah pemberdayaan masarakat sekitar, karena program ini adalah program yang dibuat oleh Walikota Surabaya." Sesalnya.
Berdasarkan temuannya tersebut, ia akan segera melaporkan kepada pihak aparat penegak hukum (aph) atas dugaan pungli dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
"Biarkan proyek jalan dulu, nanti kalau sudah terbayar dan jaminan pemeliharaan habis baru kita buat laporan ke aph." Ungkapnya.
M Rusadi juga menyesalkan apa yang disampaikan oleh Bagyo Widodo yang diketahuinya sebagai Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Pembangunan Kelurahan Medokan Semampir.
"Dia sempat bilang, kalau mau dapat proyek dakel, bisa menghubungi kepada ketua DPRD Surabaya. Tapi saat saya konfirmasi kepada yang bersangkutan mengatakan bahwa itu tidak benar. Malah kata Awi (panggilan akrab ketua DPRD Surabaya) telah membantah ikut campur urusan dakel, karena menurutnya itu kewenangan pihak Kelurahan." Pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya oleh media online, bahwa diduga kuat proyek dakel Medokan Semampir berbagi kepada penyedia.
Dan menurut sumber bahwa hal itu di rujukkan pada Pokir Dewan, namun sayangnya malah dibantah oleh Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono alias Awi panggilan akrabnya. (red/bersambung)