..
Memilih Presiden Di Tahun 2024, Pilih Sesuai Hati Nurani Atau Sesuai Kebutuhan?
Gambar ilustrasi

Memilih Presiden Di Tahun 2024, Pilih Sesuai Hati Nurani Atau Sesuai Kebutuhan?

Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Peta politik Indonesia setelah Jokowidodo tak lagi menjabat Presiden, apakah dari kalangan elite Politik (yang sudah dari kecil menikmati kekuasaan) ataukah dari kalangan rakyat (yang dari kecil sudah mengalami berbagai persoalan kaum marjinal) yang nantinya menduduki kursi orang nomor 1 di Indonesia.

Sebagai rakyat biasa, pastinya akan mengusung dan berharap Presiden yang terpilih nanti di 2024 adalah yang bisa dikatakan pernah mengalami senasib, tapi disisi lain kaum elit juga tidak bisa dipungkiri bisa saja menduduki sebagai orang nomor 1, karena banyak faktor dan terlebih sangat memahami sistem pemerintahan yang ada.

Berkaca dari Presiden Jokowidodo, yang masyarakat sudah sangat tau, bahkan sempat dibuatkan film tentang peristiwa yang dialami semasa kecil, penuh haru dan benar-benar sangat mewakili kaum marjinal.

Perlu diakui, sistem yang dibangun oleh pak Jokowi saat menjadi Presiden, sungguh sangat luar biasa, bahkan sangat bisa dikatakan pro dengan rakyat kecil.

Dimana penerapan reformasi birokrasi sudah sangat bisa dirasakan oleh berbagai kalangan, meskipun tidak menampik diberbagai daerah masih perlu dipertanyakan dalam penerapannya.

Hal itu, sangat berdampak besar untuk kelancaran pembangunan, baik itu insfratruktur ataupun Sumber Daya Manusianya. Karena birokrasi yang ruwet bakal bisa mempengaruhi lambatnya pembangunan diberbagai sektor.

Sedangkan untuk kalangan elit Politik yang sangat paham dengan sistem ketatanegaraan, ini biasanya ber afiliasi dengan Politik praktis, yang terkadang hanya bisa main pangkas memangkas, yang bisa jadi juga sering blunder, karena realita dilapangan itu tidak seperti yang dipahami secara teoritis.

Banyak yang dapat dianalogikan, dimana salah satu contoh. Ketika yang dibawah ini berjuang mati-matian dalam artian di daerah, namun di pusat terkadang hanya menilai sebuah hasil saja dan cara penghitungannya dengan nominal, "setelah selesei habis perkara".

Namun, hal itu kembali lagi ke rakyat. Mau pilih pemimpin sesuai hati nurani atau berdasarkan kebutuhan. Yang jelas NKRI sudah pas dengan sistem demokrasi. Karena Indonesia adalah negara yang ber Asaskan Pancasila dan ber Bhineka Tunggal Ika. (mrd)

Sebelumnya Kumpulkan Para Pengusaha Minyak Goreng, Luhut : Saya Tidak Mau Diatur-Atur
Selanjutnya Jokowi Teken Perpres Terkait Komisaris Dan Direksi Harus Bertanggung Jawab Apabila BUMN Yang Dikelolanya Merugi