Jakarta, mediarakyatdemokrasi.com- Transisi dari pandemi menuju endemi terus disiapkan pemerintah. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, road map atau peta jalan menuju endemi masih terus dibahas pemerintah dengan para ahli.
Meski demikian, penentuan status dari pandemi ke endemi ditegaskan diputuskan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Dalam artian tidak bisa satu negara memutuskan status pandemi sendiri.
"Road map masih dibahas oleh para ahli ya," kata Nadia, Minggu (8/5).
Adapun indikator yang menjadi pertimbangan dalam transisi ke endemi salah satunya ialah adanya kasus yang terkendali, dengan transmisi yang rendah pada PPKM leveling dalam kurun waktu enam bulan.
"Yang jadi pertimbangan, penurunan pandemi yang terkendali dimana indikator PPKM pada level transmisi terendah selama rentang waktu 6 bulan," imbuhnya.
Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) RI Abraham Wirotomo menegaskan, penentuan skema menuju endemi Covid-19 masih menunggu hasil evaluasi pasca mudik lebaran.
Abraham menyampaikan, hal ini menyusul beredarnya informasi bahwa pemerintah telah mempersiapkan transisi perubahan status pandemi menjadi endemi Covid-19.
"Untuk skema menuju endemi pemerintah masih akan menunggu evaluasi beberapa minggu pasca mudik Lebaran. Kita berharap tidak akan terjadi lonjakan lagi seperti di negara lain. Pemerintah akan bersiap mengantisipasi bila terjadi lonjakan," kata Abraham.
Ia mengakui, selama tujuh minggu terakhir, yakni sejak 24 Maret hingga 4 Mei 2022, Covid-19 sudah terkendali. Hal ini ditunjukkan oleh data Reproduction Rate (Rt) yang konsisten di angka 1.
Selain itu, tambah dia, jumlah kasus Covid-19 per hari juga terus melandai. Ia menegaskan, pemerintah tidak terburu-buru menurunkan status pandemi menjadi endemi, meski beberapa indikator menunjukkan perbaikan.
Sebagai informasi, perkembangan penanganan pandemi Covid-19 secara nasional berdasarkan data yang dihimpun website resmi Satgas Covid-19 Minggu (8/5), per 7 Mei kemarin angka kesembuhan harian bertambah 307 orang.
Dengan demikian angka kumulatif kesembuhan terus meningkat melebihi 5,8 juta orang sembuh atau 97,3%. Kemudian untuk kasus aktif atau pasien positif yang membutuhkan perawatan medis, berkurang 103 kasus sehingga angka kumulatif ada di 6.427 kasus (0,1%).
Sementara, pasien terkonfirmasi positif per 7 Mei 2022 bertambah 218 kasus terdiri 214 kasus transmisi lokal dan 4 PPLN. Sehingga angka kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 6.048.204 kasus. (mrd/Kontan)
