Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Insiden ambrolnya prosotan/seluncuran kolam renang di Waterpark area Kenjeran Park Surabaya yang terjadi pada Sabtu kemarin (07/05), nampaknya masih dijadikan pantauan dari berbagai aktivis sosial.
Meskipun dari pihak manajemen sudah meminta maaf dan berjanji membayar penuh biaya rumah sakit, namun dirasa hal itu belum dikatakan cukup atau selesei.
Karena banyak anggapan bahwa peristiwa tersebut diduga adanya keteledoran dan hanya mencari keuntungan semata, namun tidak meng antisipasi lonjakan pengunjung paska libur lebaran.
Sebelumnya, anggota DPRD Komisi C Abdul Ghoni Mukhlas yang sempat mewanti-wanti, supaya pengusaha jangan hanya mencari keuntungan saja.
“Saya menekankan safetynya. Kepada pengelola kolam renang, jangan berorientasi pada keuntungan saja. Karena sebelumnya kan sudah ada kejadian di tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya, saat dihubungi Mediarakyatdemokrasi.com melalui telepon.
Politisi PDI Perjuangan ini mendesak pihak pengelola wisata air untuk bertanggung jawab, dengan menanggung seluruh biaya pengobatan korban, hingga biaya keseluruhan dari musibah yang menimpa para wisatawan.
“Pihak pengelola bertanggung jawab secara keselurahan terhadap musibah ini,” tegasnya.
Sedangkan dari pihak manajemen Paul Steven General Manager Kenjeran Park Surabaya mengatakan, sejak siang memantau kondisi korban yang dirawat di RS. dr. M. Soewandhi Surabaya.
Delapan korban rata-rata mengalami luka lecet namun sadar dan saat ini masih dalam penanganan rumah sakit.
“Total 16 korban tidak ada yang meninggal. Satu dari delapan yang dirawat di RS. dr. Soetomo sudah boleh pulang infonya,” ucap Paul saat ditemui suarasurabaya.net di depan ruang IGD RS. dr. M. Soewandhi, Sabtu (7/5/2022).
Paul juga memohon maaf kepada pengunjung Kenjeran Park atas kejadian yang tidak diinginkan. Namun, seluruh biaya rumah sakit dari korban akan ditanggung oleh pihak manajemen.
“Ada asuransi untuk pengunjung dicover sampai 10 juta sebenarnya. Tapi karena ini kan kejadian yang tidak terduga dan tidak diinginkan jadi kita upayakan akan ditanggung semuanya,” kata Paul.
Meskipun dari pihak managemen sudah meminta maaf dan berjanji akan menanggung semua biaya pengobatan, namun dari sudut pandang para aktivis sosial juga turut mengomentari.
"Bukan hanya luka luar yang perlu diobati, tapi juga perlu dari dalam, karena luka yang membekas di dalam itu, yang lebih bahaya karena berdampak pada psikologi." Ungkap Achmad aktivis sosial yang juga direktur PT Media itu.
Ia berharap kepada seluruh pihak terkait, supaya transparan dalam menangani persoalan ini. "Insiden ini sudah menjadi konsumsi publik, jangan sampai hanya berputar didalam lingkaran saja, yang endingnya jabat tangan dan berpelukan." Sentilnya.(mrd)
Simak Vidionya di YouTube Redaksi Media Rakyat Demokrasi :