Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Respon masyarakat di beberapa wilayah Jawa Timur menginginkan figur baru sebagai Gubernur pada Pilkada serentak pada November 2024 ini.
Meski diketahui, selaku incumbent Khofifah Indar Parawansa telah mendeklarasikan diri maju kembali dan telah mendapatkan rekomendasi dari beberapa Parpol besar secara Nasional, namun berdasarkan beberapa hasil survei masih dibawah 50%, bahkan berdasarkan survei internal masih kalah jauh dengan wajah baru yang bisa dikatakan belum melakukan Syafari Politik.
Berdasarkan catatan rakyat demokrasi, dari berbagai sumber dan kalangan, mayoritas menginginkan figur baru untuk memimpin Jawa Timur periode kedepan.
Dari kalangan menengah keatas, Bu Khofifah sangat populer, namun dari menengah kebawah bahkan dari berbagai sumber dilingkup kerja Pemprov banyak yang mengharap adanya pergantian pemimpin.
Hal itu berdasarkan hasil investigasi yang telah menjadi bagian catatan media ini.
Mengulik dari sumber media online Suara Indonesia dengan judul Tokoh Agama Sebut Gubernur Jatim Bohongi Masyarakat Bangkalan Madura yang tayang pada 30 Januari 2024 lalu, yang dapat diterjemahkan bahwa nama Khofifah dianggap kurang bertanggung jawab atas janji yang diucapkan saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.
Berdasarkan sumber lain pun, pada perspektif hukum dugaan korupsi fee dana hibah yang menjerat mantan petinggi DPRD Jatim juga menjadi catatan tersendiri bagi masyarakat anti korupsi di Jawa Timur.
Terbaru, dalam survei yang dibuat oleh media ini melalui pollingkita, Khofifah juga menduduki pada posisi kedua dengan mendapatkan setengah persen suara dari KH Marzuki Mustamar yang mendapatkan suara terbanyak dari seratus suara yang masuk.
Namun, sebagai Incumbent, bisa jadi Khofifah dianggap masih menjadi primadona bagi beberapa kalangan yang merasa pernah terbantu atau balas budi saat masih menjabat sebagai Gubernur. (Crd)
