..
Langkah Strategis Bulog Amankan Stabilitas Harga Beras Di Jatim
Ermin Tora Kabulog Jatim saat melakukan pemantauan di pasar Wonokromo Surabaya. Selasa (29/08/2023)

Langkah Strategis Bulog Amankan Stabilitas Harga Beras Di Jatim

Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Bulog Jawa Timur memantau program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di Pasar Wonokromo dan Pasar Pucang, Surabaya. Upaya ini untuk menekan kenaikan harga beras di pasaran.

“Dari hasil pantauan kami, beras Bulog terpantau di Pasar Pucang dan Pasar Wonokromo. Beras Bulog sekarang tidak lagi dijual dalam kemasan 50 kilogram, melainkan sudah 5 kilogram. Sehingga, lebih menyesuaikan kebutuhan masyarakat,” ujar Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Timur Ermin Tora, Rabu (30/8/2023).

Bulog Jatim melalui kantor cabang di wilayah Jatim terus menggencarkan pasokan beras SPHP kemasan 5 kilogram langsung ke pengecer di pasar secara rutin setiap hari.

Sebanyak 68 ribu ton beras ini disalurkan untuk program stabilisasi harga.

“Kalau stoknya terjaga, maka harga beras yang lain akan tertahan untuk tidak bergerak naik,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa terjaganya stock beras, Bulog Jatim masih bisa mengirim ke Kalimantan, Maluku, Papua dan Sulawesi.

Ermin mengatakan, beras Bulog atau beras SPHP ini diminati masyarakat. Selain kualitasnya bagus, harganya juga murah.

“Pedagang minta supaya pasokan beras ini ditambah. Kami akan menambah jumlah pedagang pengecer. Memang saat ini harga beras kita dibanding harga beras yang sama dengan jenis yang sama selisihnya lumayan. Paling murah Rp 12 ribu, sementara beras kita Rp 9.400,” terangnya.

Menurut Ermin, sudah ada 156 pasar tradisional dengan jumlah pengecer hampir 625 pedagang yang dipasok beras SPHP untuk menjaga ketersediaan di pasar.

Ini merupakan program pemerintah lewat Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog untuk menggelontorkan beras di pasar dan berlangsung nasional.

“Masyarakat tidak perlu khawatir kami akan selalu pasok sesuai kebutuhan. Kami juga sudah mengimbau pedagang pengecer agar menjual dalam jumlah yang wajar. Kami menyediakan 40 pak beras per kios untuk kebutuhan selama tiga hari,” katanya.

Menurut Ermin, stok beras yang dimiliki Bulog Jatim saat ini sangat cukup untuk penyaluran SPHP. Juga adanya dukungan dari pemda dalam rangka stabilisasi harga dan pengendalian inflasi.

“Kami menambah pasokan bulan Oktober, November, dan Desember mendistribusikan bantuan pangan kepada 3,4 juta keluarga penerima manfaat (KPM) masing-masing 10 kilogram per keluarga per bulan. Harapan kami, harga beras di pasar tidak mengalami kenaikan,” katanya.

Terkait penyerapan beras petani, Ermin mengatakan penyerapan dilakukan sejak awal tahun. Yakni pada Maret-April.

“Penyerapan kita lebih tinggi dari tahun lalu. Saat ini serapannya sudah 150 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.

Selain menyerap beras dengan pola penugasan, Ermin mengaku juga menyerap melalui pola komersial. Hal ini juga didukung dengan adanya penggilingan modern di Magetan, Bojonegoro, Banyuwangi, dan Jember.

“Kita berharap, ke depan mereka (petani) tidak lagi jual gabah kering giling, cukup kering panen. Nanti Bulog olah menjadi beras dengan mesin modern,” Pungkasnya.

Harapannya, melalui pemantauan yang dilakukan bersama Satgas Pangan dan Dinas terkait di pasar sebagai upaya kontrol agar pelaksanaan SPHP bisa berjalan lancar. (Ag)

Sebelumnya Diteken Sri Mulyani, Segini Uang Saku Perdin PNS Mulai Dari Luar Kota Hingga Luar Negeri Tahun 2024
Selanjutnya Mulai Tahun 2024, Pertalite Akan Dihapus Diganti Dengan Ini