..
Kesal Merasa Sering Dikecewakan, Warga Gembok Kades Di Buduran Sidoarjo Di Dalam Balai Desa Selama 6 Jam
Digembok warga di balai desa karena dinilai memiliki kinerja yang buruk, seorang kepala desa (kades) di Buduran Sidoarjo, Jawa Timur terpaksa dievakuasi polisi, Rabu, 24 Mei 2023.

Kesal Merasa Sering Dikecewakan, Warga Gembok Kades Di Buduran Sidoarjo Di Dalam Balai Desa Selama 6 Jam

Sidoarjo, mediarakyatdemokrasi.com- Digembok warga di dalam balai desa karena dinilai memiliki kinerja yang buruk, seorang kepala desa (kades) di Buduran Sidoarjo, Jawa Timur terpaksa dievakuasi polisi keluar balai desa.

Warga yang kesal sempat protes ke polisi, meski akhirnya sang kades bisa kembali pulang meninggalkan balai desa.

Dalam video amatir milik warga, tampak Elok Suciati, seorang Kades Sidokepung, Buduran, Sidoarjo dievakuasi oleh polisi dari dalam balai desa, setelah kades sempat digembok warga di dalam balai desa sekitar 6 jam.

Warga sempat protes ke polisi yang berusaha mengevakuasi sang kades dari dalam balai desa untuk bisa pulang ke rumahnya.

Dari penuturan salah satu warga, Supaat, sejak sore sang kades wanita ini dilarang keluar balai desa karena dinilai sering mengecewakan warga.

Khususnya terkait masalah pengurusan program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) Desa Sidokepung.

Menurut Supaat, warga kecewa karena sebagai pemohon PTSL tidak mendapat pelayanan serius dari perangkat desa setempat. Sebab, kades maupun perangkat desanya dianggap mempersulit warga setiap kali ingin menemui ketua panitia PTSL di balai desa.

"Sejak bulan puasa kita tidak bisa menemui ketua panitia, kades pun tidak mau mendatangkan," kata Supaat, Rabu (24/4/2023).

Karena dinilai mengecewakan warga, kata Supaat, warga akhirnya menutup balai desa dan menggembok pintu balai desa sehingga kades wanita tidak bisa meninggalkan balai desa untuk pulang ke rumahnya.

Karena kades dan sekretaris desa tidak mau berkomunikasi dengan warga dan seakan tidak mau tahu karena program PTSL urusannya dengan ketua panitia.

"Tapi ketua panitianya tidak dihadirkan dan tidak ditentukan," terang Supaat.

Sementara terkait aksi warganya yang menggembok kades di dalam balai desa sekitar 6 jam, sang kades, Elok Suciati hingga saat ini belum mau memberikan keterangan resmi ke awak media. (*)

Sumber : Beritasatu.com

Sebelumnya Diduga Dana OPOP Jatim Mengalir Ke Yayasan Dan Ormas Islam Dalam Bentuk Hibah, Nilai Miliaran Rupiah Diterima Lebih Dari Sekali Dalam Setahun Anggaran
Selanjutnya Diperiksa KPK, Ramai-Ramai Kepala OPD Kabupaten Meranti Minta Undur Diri Dengan Alasan 'Asam Lambung Naik'