Jambi, mediarakyatdemokrasi.com- Jenazah Brigadir J alias Brigadir Yoshua telah diangkat dari makam atau ekshumasi guna autopsi ulang. Jenazah Yoshua diautopsi ulang hari ini di RSUD Sungati Bahar, Jambi, Rabu (27/7).
Pengacara keluarga Brigadir Yoshua, Johnson Panjaitan dalam pertemuan antara keluarga dan tim mengatakan banyak hal yang diminta keluarga untuk memastikan luka-luka di tubuh Yoshua.
"Ada 3 tahap proses penting yang besok akan dilakukan yang pertama tentu adalah pembongkaran kuburan estimasinya tadi dia disepakati paling cepat pukul 07.30, pembongkaran mayat yang kita akan lakukan di kuburan. Yang kedua adalah tentu tindakan otopsi dan visum adrepertumnya memeriksa autopsi maupun adrepertumnya ini dilakukan pertama setelah dibongkar maka akan dilakukan pemeriksaan luka-luka yang ada di luar kemudian juga sampai yang ada di dalam," ujar Johnson dilansir dari detikJatim.
Secara khusus menurut Johnson sebagai pelapor memberitahukan ada luka-luka yang sangat penting untuk diperiksa dan dilihat, terutama luka yang dari luar antara lain adalah yang berada di wajah, termasuk di belakang telinga.
"Sudah mulai dari hidung kemudian bahu sebelah kanan belakang, leher. Itu penting leher kemudian ketiak dan daerah perut kiri dan kanan, tangan, itu penting juga tangan harus diperiksa ya, kemudian baru kaki, setahu saya Brigadir J ini dipalsukan elit polisi, tentu kalau jadi polisi ini orang yang terpilih, dan itu kaki yang awalnya lurus, tetapi kok kakinya jadi bengkok terus dan ada luka panjang di kakinya itu juga harus diperiksa ya," lanjut Johnson.
Tak hanya itu, Johnson juga membahas soal tubuh Brigadir J di bagian kemaluan dan duburnya. Keluarga disebut ingin bagian-bagian tersebut diperiksa karena mereka tidak sempat memeriksanya.
"Nah ini juga yang penting, itu bagian kemaluan selain itu juga dubur ya, itu juga penting nah kemudian dilakukan pemeriksaan dalam ya. Tentu bagian dalam harus diperiksa juga soal luka tembakan dan lain sebagainya ya, tadi bahkan keluarga minta supaya rahang dan gigi Yoshua ini juga diperiksa," terang Johnson. Sementara soal hasilnya akan diungkap di sidang pengadilan. (***)