Bali, mediarakyatdemokrasi.com- Kantor megah yang dibangun DPP Partai Nasional Demokrat untuk DPW Nasdem Provinsi Bali tidak diberikan secara cuma-cuma.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memasang tarif tinggi untuk kantor partai yang disebut-sebut menelan biaya hingga Rp 50 miliar itu.

Di depan fungsionaris, kader dan simpatisan NasDem seluruh Bali, Surya Paloh mengingatkan tentang target capaian pada Pemilu 2024.

Surya Paloh mengatakan gedung setinggi tiga lantai dengan areal parkir basement ini jadi modal besar kader Partai NasDem di Bali untuk memenangkan Pemilu 2024.

"Hari ini adalah hari keluarga besar NasDem Bali. Gedung baru ini jadi modal kerja seluruh NasDem Bali menuju Pemilu 2024," ucap Surya Paloh, Minggu (17/7) saat meresmikan sekretariat partai yang berlokasi di Jalan Cok Agung Tresna, Renon, Denpasar.

Surya Paloh memberi perintah sekaligus 'ancaman' khusus. Mandat itu ditegaskan langsung di depan Ketua DPW NasDem Bali Julie Sutrisno Laiskodat dan jajaran kadernya di Bali agar sungguh-sungguh bekerja menyongsong 2024.

Pada 2024 nanti, Surya Paloh mematok harga mati untuk perolehan satu kursi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Bali.

"Kita punya kantor yang baik seperti ini, saya kira Pemilu 2024 tidak ada alasan apapun juga kalau kita tidak punya perwakilan NasDem Bali di Senayan," kata Surya Paloh.

Pendiri partai ini mengingatkan sudah dua kali perhelatan pemilu yang diikuti Partai NasDem, tetapi Bali belum pernah meloloskan kadernya sebagai legislator DPR RI.

Kendati dikemas dengan nada guyon, Surya Paloh menebar ancaman terbuka kepada jajaran NasDem Bali jika gagal atas target harga matinya itu.

"Saya katakan kepada Mbak Julie, (kalau gagal, Red) kantor ini kita jadikan coffee shop (warung kopi)," kelakarnya.

Terlebih bagi Julie Laiskodat yang bukan warga asli Bali, Surya Paloh menyebutnya sebagai kader impor terbaik untuk memimpin DPW NasDem Bali.

Istri dari Gubernur NTT Viktor Laiskodat yang ditunjuk menjadi Nahkoda NasDem Bali sejak 5 Februari 2021 ini memikul beban berat untuk mendongkrak suara partai pada 2024.

"Ketua Bali 'orang impor', tetapi impor terbaik yang kita lakukan. Kita tunggu Pemilu 2024, apakah setelahnya NasDem Bali akan belajar UKM kecil-kecilan," sindir Surya Paloh menyinggung dengan istilah warung kopi. (mrd/JPNN)