..
Nama Jalan Rumah Anis Tak Ikut Diganti, Guntur Romli : Dia Gak Mau Ribet, Tapi Sukanya Ngeribetkan Orang
© Tribunnews Nama jalan rumah Anies Baswedan tak ikut diganti, pegiat media sosial yang juga politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menyebut Gubernur DKI Jakarta itu tak mau ribet.

Nama Jalan Rumah Anis Tak Ikut Diganti, Guntur Romli : Dia Gak Mau Ribet, Tapi Sukanya Ngeribetkan Orang

Jakarta, mediarakyatdemokrasi.com- Sejumlah pihak terus melontarkan serangannya terhadap kebijakan baru Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait penggantian nama jalan.

Salah satu yang kerap memberikan kritik pedasnya adalah Guntur Romli. Sejak kebijakan itu diumumkan, politisi PSI ini tak henti 'menyerang' Anies dengan narasi-narasinya.

Kali ini, dia menyinggung mengapa Anies Baswedan tak ikut mengganti nama jalan di rumahnya. Guntur Romli pun beranggapan, Gubernur DKI Jakarta itu tak mau ribet.

Dalam salah satu cuitannya, Guntur Romli menanggapi salah satu cuitan soal ribetnya warga mengurus administrasi gara-gara pergantian nama.

Dalam cuitan itu terlihat bagan dari banyaknya data administrasi yang harus diganti warga hanya karena pergantian nama jalan.

Diantaranya, warga harus mengganti identitas KTP, KK, BPKB, surat rumah dan tanah, paspor. Kemudian harus juga mengganti buku tabungan, alamat kartu kredit, NPWP, alamat BPJS Kesehatan serta mengganti semua alamat di market place dan berbagai dokumen administrasi lainnya.

Melihat keruwetan yang harus dihadapi warga imbas pergantian nama jalan, Guntur Romli menyebut saat ini lebih membutuhkan mengganti gubernur.

"Waduh banyak banget dokumen2 yg harus diganti akibat ganti nama jalan. Rugi waktu dan rugi biaya. Apalagi yg hrus buru2 & terpaksa pake calo. Makanya Jakarta lebih butuh ganti gubernur bukan ganti nama jalan," cuit Guntur Romli, Minggu (26/6/2022).

Dia pun meminta warga untuk mengganti Pergub yang baru saja disahkan Anies ketimbang harus ribet gegara pergantian nama jalan.

"Buat warga-warga di 22 jalan yg tidak mau ribet, drpd ribet ngurus & ganti banyak dokumen, lebih baik ganti saja Pergub & Gubnya. Itu sumber keribetan. Pergub itu cuma 1 dokumen, tp bikin ribet & hrus ganti ratusan ribu dokumen. Kan lebih baik Pergubnya diganti sekalian Gubnya," cuitnya.

Sebut Anies tidak mau ribet

Di satu sisi, Guntur Romli mempertanyakan mengapa jalan di rumah Anies Baswedan tak ikut diganti. Diketahui, rumah pribadi Anies Baswedan berada di Jalan Lebak Bulus Dalam II, Cilandak, Jakarta Selatan.

Menurut Guntur Romli, hal itu karena Anies sejatinya enggan ribet dengan urusan mengganti data administrasi miliknya.

"Apa nama jalan di rumah Anies diubah? Kagak! Kenapa gak diubah? Dia gak mau ribet lah. Bisanya bikin orang lain ribet aja...," beber politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.

Bapak politik identitas

Sementara itu, perihal perubahan nama jalan menjadi nama tokoh Betawi, menurut Guntur Romli semakin meneguhkan Anies Baswedan sebagai bapak politik identitas.

"Perubahan nama2 jalan hanya dr tokoh-tokoh Betawi, bagi saya semakin meneguhkan Anies sbg Bapak Politik Identitas. Ini politisasi isu SARA di balik perubahan nama jalan. Harusnya Jakarta mencerminkan kebhinnekaan, ini ibu kota, jgn diidentikkan dgn satu suku saja," cuit Guntur Romli, Minggu (26/6/2022).

Menurut Guntur Romli, tudingannya bahwa Anies mau melakukan politisasi SARA dari perubahan nama jalan karena lokasi jalan yang namanya di ubah berada di wilayah permukiman.

"Klau bener Anies peduli pd tokoh Betawi knp yg diubah hanya nama jalan2 kecil yg padat pemukiman sehingga meyusahkan warga2 di sana, kenapa tdk ubah JIS menjadi MH Thamrin Stadion misalnya. Tampaknya Anies mau politisasi isu SARA lewat perubahan nama jalan," beber Guntur Romli.

Guntur Romli kemudian menyebut beberapa nama jalan yang diambil dari beberapa nama tokoh dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Ini Jakarta bukan Batavia. Jakarta ibu kota Republik Indonesia yg mencerminkan kebhinnekaan, jgn cuma mengangkat satu suku kemudian mengubur suku2 yg lain. Taksonomi suku itu khas Batavia. Tapi ini Jakarta. Kalau Batavia sih sak karepmu!," sindir Guntur Romli.

Modal untuk nyapres

Karena itu, Guntur Romli menuding cara Anies mengganti nama jalan di Jakarta sebagai upaya sang gubernur memainkan isu SARA untuk modal nyapres di 2024.

"Politisasi isu SARA dari Anies melalui perubahan nama jalan itu modal Anies buat nyapres, sprt halnya di Pilkada DKI 2016-2017, juga pakai politik identitas. Dan Anies meneguhkan dirinya sendiri sbg Bapak Politik Identitas," beber Guntur Romli.

Menurut Guntur Romli, ketimbang mengganti nama jalan yang bikin ribet warga, lebih baik Anies mengganti nama Jakarta International Stadium (JIS) dengan nama tokoh Betawi.

"Mpok Nori Stadion atau H Bokir bin Dji'un Stadion keren kan, kalau dia emang peduli sama tokoh Betawi, krn dia ngaku stadion dia yg bangun meski pake utang 80 % dr Pusat. Lah ini dia gak bangun jalan, gak ngurus jalan, cuma ganti2 nama doang," paparnya.

Diketahui, total ada 22 ruas jalan di Jakarta yang namanya diganti oleh Anies Baswedan menjadi nama tokoh asal Betawi.

Selain itu, ada juga lima kampung dan dua gedung yang namanya diganti oleh Anies Baswedan. Namun rupanya penggantian nama jalan itu menuai polemik. (mrd/Tribunnews)

Sebelumnya Miris!!! Pensiunan Polisi Di Sidoarjo Ini Hanya Bisa Mengandalkan Belas Kasih Tetangga Kanan-Kiri Untuk Makan
Selanjutnya Mantan Pemimpin HTI Blak-Blakan : Kelompok Khilafah Harus Dilawan, Hukum Yang Mereka Bawa Itu Haram!