Yogyakarta, mediarakyatdemokrasi.com- Karya anak bangsa menciptakan mobil balap sejenis mobil Formula 1 mencuri perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar terkesima setelah melihat kreasi dan inovasi di bidang teknologi kembali dilahirkan generasi muda Indonesia.
Adik tingkatnya yang masih aktif di bangku Universitas Gadjah Mada (UGM) melewati proses panjang merakit sejenis mobil Formula 1 dengan 90 persen komponen buatan sendiri.
Ganjar terpikat dengan mobil berjuluk Bimasakti itu. Dia juga mencoba merasakan jok dengan duduk sambil memegang stir layaknya pembalap.
Sebagai Ketua Alumni Gadjah Mada (Kagama), Ganjar memberikan perhatian dan dukungan penuh atas kreativitas dan inovasi anak-anak hebat di balik proyek itu.
"Ini keren, karya anak bangsa, meneruskan karya seniornya dari UGM ini bisa merancang sebuah mobil," kata Ganjar di sela kunjungan ke Yogyakarta, Minggu (15/5).
Ganjar menyebut program riset and development semacam ini wajib diberi dukungan. Baik itu dari pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat dan lainnya.
Kendati demikian, pendampingan yang diberikan kepada anak muda yang penuh inovasi tersebut seringkali terkendala oleh anggaran.
Selain pemerintah, gelontoran dana dari CSR perusahaan dapat ditarik untuk memberikan dukungan, seperti tax deduction atau pengurangan pajak.
"Penelitian semacam ini harus didukung, maka CSR bisa diarahkan ke sini dan diberikan pada peneliti seperti anak-anak muda ini," ucap Ganjar.
Rencananya, mobil tersebut akan diterbangkan ke Belanda pada Juli mendatang untuk mewakili Indonesia mengikuti event Student Formula.
"Mudah-mudahan juara, mereka butuh dukungan kita semua," sebutnya.
Ganjar mengatakan, perancang mobil tersebut merupakan generasi kesepuluh di UGM. Saat ini sudah masuk ranking 114 dari seluruh negara.
"Ini harus dikembangkan untuk kita mewujudkan teknologi transportasi di masa depan. Menurut saya hebat sekali," imbuhnya.
Dukungan dari Ganjar memberikan semangat kepada para perakit Bimasakti. Mereka dengan mobil rancangannya optimistis mengikuti perlombaan keteknikan antar mahasiswa dari berbagai negara sebulan yang akan datang.
"Rancang bangun mobil, kecepatan, performance, dan dari segi bisnis," kata Aditya, Ketua Tim Bimasakti menjelaskan penilaian dalam ajang Student Formula.
Aditya menyampaikan, selain di Belanda, perlombaan sejenis juga digelar di Austria dan Hungaria. Namun, karena keterbatasan, pihaknya hanya memilih Belanda.
"Kami tetap butuh support, agar ini bisa dikembangkan lagi," tuturnya.
Menurutnya, pemerintah telah hadir memberikan dukungan melalui beberapa kementerian, termasuk dari pihak kampus dan masyarakat.
Dukungan masih dinantikan dari berbagai pihak untuk menyukseskan proyek tersebut untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
"Pak Ganjar selaku Ketua Kagama harapannya dapat membuka wawasan masyarakat seluasnya bahwa di UGM ada kegiatan ini," paparnya.(mrd/mcr5/jpnn)
