Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com– Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo bersama Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IMM) Kamis (25/2/2022) siang, menggelar aksi damai di depan Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Selain berorasi dan menggeber spanduk, mereka juga melaporkan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) atas dugaan penyebaran berita bohong.
Hal ini setelah Gus Muhdlor mengeluarkan statement soal bunker di salah satu Masjid Sedati Sidoarjo menjadi gudang senjata.
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sidoarjo, Adit Hananta Utama mengatakan bahwa pihaknya merasa sakit hati dengan ucapan Gus Muhdlor soal radikalisme.
Menurutnya, Gus Muhdlor pernah menyatakan bahwa salah salah satu bunker masjid di Sedati Sidoarjo dituduh sebagai gudang senjata.
"Itu adalah suatu kebohongan yang luar biasa, karena setelah kita telusuri di Masjid-Masjid maupun setelah kita klarifikasi di Bakesbangpol Sidoarjo dan kajian dari data, itu tidak benar adanya," ujar Adit.
Menurut Adit, pernyataan Gus Muhdlor berikutnya yang membuat Pemuda Muhammadiyah sakit hati adalah ada dua tempat yang menjadi perkembangan radikalisme yakni Masjid dan Kampus.
"Ini sungguh menjadi tuduhan yang luar biasa bagi kami umat Islam, karena masjid adalah simbol umat Islam tempat kita beribadah mestinya itu bisa dihormati. Kalaupun ada oknum yang memiliki paham radikalisme, harusnya dia yang ditindak bukan masjidnya yang disalahkan," terangnya.
Adit menyatakan bahwa Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo tidak sepakat dengan paham radikalisme. Menurutnya, paham radikalisme harus dilawan. "Kita sama-sama tidak sepakat dengan radikalisme dan kita sepakat bahwa NKRI adalah harga mati," tandasnya.(mrd/Idntimes)