..
Reaksi Publik Terkait Pemutaran Vidio Khofifah Di Dalam Kantor Setdaprov Jatim, Cak Gareng : Pejabat Netral Itu Nonsens Alias Omong Kosong
Foto hasil screenshot dari pemutaran Vidio yang diduga menunjukkan prestasi mantan Gubernur Khofifah Indar Parawansa didalam gedung Setdaprov Jatim.

Reaksi Publik Terkait Pemutaran Vidio Khofifah Di Dalam Kantor Setdaprov Jatim, Cak Gareng : Pejabat Netral Itu Nonsens Alias Omong Kosong

Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Berbagai reaksi dari masyarakat Jawa Timur, ketika tau adanya pemutaran Vidio ber ulang-ulang Khofifah Indar Parawansa di ruang publik seperti di tengah-tengah lift dalam gedung sekretariat daerah pemerintah provinsi Jawa Timur (Setdaprov Jatim).

Ber aneka ragam tanggapan, mengingat pada tahun ini akan diselenggarakan Pilkada serentak, mulai dari masyarakat biasa hingga kalangan aktifis turut memberikan komentar pedasnya.

"Sebenarnya ndak boleh menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan salah satu calon." Ujar Cak Slamet selaku aktifis perburuhan melalui akun WhatsAppnya kepada media ini.

Tak hanya itu, dari mantan guru honorer juga turut memberikan kritikan tajam atas dugaan penggunaan fasilitas negara.

"Bu Khofifah kan sudah tak menjabat Gubernur, kalau memang benar, ya patut dipertanyakan netralitas pejabat Pemprov. Terutama yang menghandle kelengkapan itu." Ujar Pak Wayan yang juga mantan guru honorer di Sekolahan Dasar dan Menengah Pertama di Kota Surabaya.

Bahkan hal itu juga mendapat kritikan tajam dari kelompok warung kopi rakyat. "Wong wes gak njabat sek diputer ae vidione, tujuane opo?. Ngomongno pejabat netral iku Nonsens alias omong kosong (orang sudah tidak menjabat masih diputar aja vidionya, tujuannya apa?. Berbicara pejabat netral itu nonsens alias omong kosong)." Ujar cak Gareng tukang becak saat minum kopi di warkop area Tambang Boyo Surabaya.

Diberitakan sebelumnya, menjelang pemilihan kepala daerah serentak dan berdasarkan aturan bahwa mulai dari anggota hingga pejabat pemerintah tidak diperkenankan memihak pasangan calon, meskipun itu sang petahana.

Namun bagaimana jika kantor pemerintahan yang didalamnya terdapat pejabat negara masih memutar vidio semacam prestasi mantan Gubernur yang dipastikan akan maju sebagai kandidat Kepala Daerah?

Hal ini diketahui saat terjadi di ruang publik kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, dimana terdapat vidio yang diputar ber ulang-ulang didepan lift sebagai tempat keluar masuknya orang untuk menaik atau menurunkan dari lantai dasar ke atas atau sebaliknya.

Dalam vidio yang diputar ber ulang-ulang tersebut, menunjukkan bahwa terdapat 2 (dua) vidio terbagi menjadi dua, dimana vidio yang bawah adalah penayangan hasil pencapaian kinerja pejabat publik Pemprov Jatim dalam hal ini Pj Gubernur Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, namun vidio yang diatas menayangkan mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa yang seolah masih aktif sebagai Gubernur Jawa Timur.

Bahkan foto penerimaan penghargaan pun ditampilkan. Hal ini malah menjadi pertanyaan publik, apa korelasi dari penayangan vidio tersebut?

Padahal seperti yang diketahui bahwa Khofifah Indarparawansa saat ini sudah tak lagi menjabat sebagai Gubernur dan andaikata menjabat lagi pun, masih harus mengikuti proses pemilihan umum untuk dipilih oleh rakyat.

Andai saja penayangan tersebut sebagai bentuk apresiasi mantan Gubernur dalam pencapaiannya, yang jadi pertanyaan lagi, apakah dalam hal ini mantan Gubernur Jawa Timur hanya Khofifah Indarparawansa saja?

Berdasarkan dari berbagai sumber yang ada, terdapat 14 nama mantan Gubernur Jawa Timur termasuk Khofifah Indar Parawansa yang antaralain :

1. Ario Soerjo menjabat pada 19 Agustus 1945 - 1 Juni 1947

2. Murdjani menjabat pada 1 Juni 1947 - 24 Desember 1949

3. Raden Samadikoen menjabat pada 24 Desember 1949 - 1950

4. Raden Tumenggung Aria Milono menjabat pada 1950 - 3 Desember 1959

5. Soewondo Ranoewidjojo menjabat pada 3 Desember 1959 - 31 Januari 1963

6. Mochammad Wijono menjabat pada 31 Januari 1963 - Desember 1967

7. Mohammad Noer menjabat pada Desember 1967 - 26 Januari 1973

8. Soenandar Prijosoedarmo menjabat pada 26 Januari 1976 - 26 Agustus 1983

9. Wahono menjabat pada 26 agustus 1983 - 26 Agustus 1988

10. Soelarso menjabat pada 26 Agustus 1988 - 16 Agustus 1993

11. Basofi Sudirman menjabat pada 26 Agustus 1993 - 23 Agustus 1998

12. Imam Utomo menjabat pada 23 Agustus 1998 - 26 Agustus 2008

13. Soekarwo menjabat pada 12 Februari 2009 - 12 Februari 2019

14. Khofifah Indar Parawansa menjabat pada 13 Februari 2019 - 13 Februari 2024 (sumber Wikipedia)

Jadi, apakah yang menjadi dasar dan tujuan Pemprov Jatim yang telah menayangkan vidio Khofifah Indar Parawansa termasuk gambar penghargaannya di ruang publik khususnya tempat lalulalang para pegawai hingga pejabat negara? Wallahu alam. (red)

Sebelumnya 3 Perempuan Bakal Bertarung Di Pilgub Jatim 2024, Berikut Profil Singkatnya
Selanjutnya Alasan Risma Mau Dicalonkan Gubernur Jatim, Singgung Soal Kemiskinan : Saya Tau Persis