Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Bakal calon Gubernur Jawa Timur dari petahana, Khofifah Indar Parawansa, masih memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lain di Pilgub Jatim 2024 pada hasil survei terbaru Proximity Indonesia.
Dari sisi popularitas misalnya, nyaris seluruh responden (98 persen) menyatakan mengetahui Khofifah sebagai figur Calon Gubernur Jawa Timur.
Beberapa tokoh lainnya, ada bakal Calon Wakil Gubernur yang menjadi pasangan Khofifah, Emil Elestianto Dardak (85,8 persen), Menteri Sosial Tri Rismaharini (84,3 persen), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (82,6 persen), mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar (28,2 persen), Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas (13,4 persen), Ketua DPD PDI P Jatim MH. Said Abdullah (10,3 persen), hingga beberapa tokoh lain dengan persentase di bawah 10 persen.
Pun pada tingkat kesukaan, lima tokoh tersebut masih ditempati tokoh senior tersebut, di antaranya Khofifah (80,9 persen), Emil Dardak (85,8 persen), Tri Rismaharini (84,3 persen), Muhaimin Iskandar (82,6 persen), dan KH Marzuki Mustamar (28,2 persen).
Kombinasi tak jauh berbeda pada aspek tingkat keterpilihan (elektabilitas).
Bedanya, keterpilihan Tri Rismaharini menyodok ke peringkat kedua (21,80 persen) dan hanya di bawah Khofifah yang memiliki elektabilitas tertinggi (55,80 persen) sekaligus meninggalkan calon lainnya yang memiliki elektabilitas di bawah 5 persen.
"Berdasarkan hasil survei, terdapat kandidat yang menunjukan dominasinya dalam perolehan dukungan pemilih," kata CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho, pada keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Rabu (17/7/2024).
Menurut Whima, tingginya hasil survei tersebut selaras dengan alasan responden memilih. Yang mana, faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pemilih yaitu program kerja kandidat (70,10 persen), pemberian sembako/uang (7,50 persen), kader/cagub/cawagub yang ditampilkan (6,60 persen) dan pimpinan/tokoh partainya (6,10 persen).
"Sementara faktor lain mendapatkan presentase kurang dari lima persen. Latar belakang calon juga dapat memengaruhi preferensi pemilih di mana latar belakang politisi memiliki daya tarik dukungan dari pemilih dengan presentase tertinggi (29,80 persen), profesional (20,90 persen) dan tokoh masyarakat (18,60 persen)," katanya.
Sekalipun sejumlah tokoh memimpin survei dengan elektabilitas cukup tinggi, Whima melihat perkembangan politik ke depan yang masih cukup dinamis.
Mengingat, sebanyak 63,50 persen responden mengatakan masih mungkin untuk mengubah pilihan pada pemungutan suara di November mendatang.
"Hanya 36,50 persen responden yang mengatakan tetap pada pilihannya. Masih ada kemungkinan tokoh lain untuk membuat kejutan atau bahkan unggul dalam pilkada mendatang," tegasnya.
Survei ini dilakukan pada periode 8-14 Juli 2024 di 38 kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Timur.
Survei tersebut melibatkan 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).
Menggunakan metode wawancara tatap muka (face to face interview), tingkat kesalahan/Margin of Error (MoE) ± 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Populasi survei merupakan mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah saat survei dilakukan.
Tingkat Keterpilihan Tokoh di Bursa Calon Gubernur Jatim menurut survei Proximity Indonesia (8-14 Juli 2024):
- Khofifah Indar Parawansa: 55,80 persen
- Tri Rismaharini: 21,80 persen
- Said Abdullah: 3,0 persen
- KH Marzuki Mustamar: 2,10 persen
- Abdullah Azwar Anas: 1,50 persen (MRD/Surya)