Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada November 2024 nanti, di Provinsi Jawa Timur yang saat ini sudah jelas sebagai calon Gubernur adalah Khofifah Indar Parawansah selaku petahana setelah diketahui telah mendapatkan surat rekomendasi dari Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat pada waktu lalu jelang Pemilu 2024.
Terbaru, pasca diketahui hasil Pemilu apakah peta Politik di Jawa Timur berubah?
Sebagaimana diketahui, Pemilihan Umum 2024 di Jawa Timur berdasarkan hasil rekapitulasi suara, PKB menjadi partai pemenang pemilik kursi terbanyak di DPRD Jatim dengan 27 kursi. Disusul PDI Perjuangan (PDIP) dengan 21 kursi.
Peringkat ketiga Partai Gerindra dengan 21 kursi. PDIP dan Partai Gerindra sama menempati 21 kursi namun secara suara PDIP mengungguli Partai Gerindra Disusul kemudian Partai Golkar dengan 15 kursi, Partai Demokrat 11 kursi, PAN lima kursi, PKS Lima kursi, PPP empat kursi dan PSI satu kursi, Nasdem 10 kursi.
Dari hasil tersebut, hanya PKB yang bisa mengusung calonnya sendiri, yang lainnya harus berkoalisi dari jumlah kursi yang ditentukan yakni 20% atau sejumlah 24 kursi. Jika digabungkan dari parpol yang sudah mengusung Khofifah, sudah memenuhi kuota yakni sejumlah 54 kursi (Gerindra, Golkar, Demokrat dan PAN).
Hitung-hitungan andai kata Parpol pengusung nanti PKB tanpa berkoalisi. Maka tinggal PDIP (21 kursi), PKS (5 kursi) dan gabungan PPP + PSI (5 kursi) hingga Nasdem (10 kursi). Maka dipastikan terdapat 3 pasangan calon, namun apabila PKB merapat ke kubu Khofifah dan dari PDIP berkoalisi dengan Parpol lain atau sebaliknya, maka dimungkinkan hanya ada 2 pasangan calon untuk Pilgub Jatim.
Namun apabila semua Parpol merapat ke kubu Khofifah, maka dipastikan akan melawan kotak kosong.
Siapakah figur yang nantinya bakal melawan Khofifah?
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kandidat kuat sebagai lawan Khofifah hanyalah Tri Rismaharini mantan Walikota Surabaya yang juga sebagai ketua DPP PDIP serta sebagai Menteri Sosial RI.
Namun sayangnya informasi dari sumber lain, Risma panggilan akrabnya bakal disiapkan untuk Provinsi lain, sehingga belum dapat dipastikan ada figur lain yang dirasa belum menandingi sang petahana. (Ag)
