..
Yenny Wahid Sentil Program Food Estate : Boleh Saja, Asal Jangan Sengsarakan Petani
Yenny Wahid (Foto: Brigitta/detikcom)

Yenny Wahid Sentil Program Food Estate : Boleh Saja, Asal Jangan Sengsarakan Petani

Yogyakarta, mediarakyatdemokrasi.com- Dewan Pembina Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Yenny Wahid mengkritisi program food estate atau lumbung pangan nasional yang dilaksanakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Yenny mengkritik program yang dieksekusi Menteri Pertahanan Prabowo tersebut justru merusak lingkungan dan merugikan petani.

"Boleh-boleh saja negara ini mau punya food estate asal jangan menggunduli dan membuat petani kecil jadi sengsara," kata Yenny di acara Hajatan Rakyat Yogyakarta, Alun-alun Wates, Kulon Progo, DIY, Minggu (28/1) sore.

Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu pun meyakinkan bahwa Ganjar-Mahfud adalah calon pemimpin bangsa yang pro rakyat, termasuk kalangan petani.

"Kita menginginkan pemimpin yang berpihak kepada petani, yang mau berjuang agar petani yang kalau gagal panen tidak terjebak utang," ucapnya.

"Kita menginginkan negara ini dipimpin oleh orang-orang yang mau berjuang untuk kepentingan untuk masyarakat kecil, yang mau berjuang untuk kepentingan petani dan nelayan, guru-guru agama, untuk buruh honorer, orang yang berjuang untuk memberantas korupsi di Indonesia," sambungnya.

Yenny memastikan pasangan calon Pilpres 2024 nomor urut 3 bakal menjamin kesetaraan, kesejahteraan rakyat, dan tak tebang pilih memberantas korupsi.

"Negara ini butuh pemimpin yang mau ikut duduk di bawah, pemimpin seperti Ganjar Pranowo yang duduk makan lesehan bersama rakyatnya, seperti Mahfud MD peluru tak terkendali di dalam memberantas korupsi," ucapnya.

Program food estate menuai polemik dan puncaknya mendapat kritik keras pada saat debat Pilpres 2024.

Berulang kali, proyek ini disebut gagal. Bahkan, proyek ini disebut sebagai kejahatan lingkungan.

Lalu dalam debat Cawapres hari Minggu malam (21/1), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud MD kompak mengkritik food estate yang merupakan proyek gagal dan merusak lingkungan. Cak Imin berjanji jika terpilih menjadi wakil presiden di Pemilu 2024 akan menyetop program food estate atau lumbung pangan nasional karena dinilai gagal total.

"Maka insyaallah, AMIN menang saya sudah sepakat, ada empat agenda utama bersama Mas Anies, nanti 14 Februari coblosan menang, dilantiknya presiden, 20 Oktober siang, malam yang kita lakukan pertama melakukan langkah penyediaan pupuk untuk seluruh para petani kita," ujarnya.

"Yang kedua menghentikan food estate, lumbung pangan, yang hanya menguntungkan perusahaan tidak menguntungkan petani. Bahkan merusak hutan kita. Yang ketiga, pendidikan yang diabaikan langsung kita ditangani menjadi semangat mewujudkan SDM yang unggul siap bersaing. Itu tanggal 20 (Oktober) malam," ujarnya.

"Dan tanggal 21 (Oktober) pagi, saya langsung ke pabrik-pabrik pupuk. Kalau kamu enggak sanggup, bikin pabrik baru. Itu sudah yang menjadi langkah. Ini yang dinamakan perubahan, itulah cita-cita dan harapan kita," ujarnya.

Sementara calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD mendorong pengelolaan sumber daya alam bagi kesejahteraan rakyat.

Bersama calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, Mahfud menyatakan akan mengoptimalkan pemanfaatan, pemerataan, partisipasi masyarakat, serta penghormatan terhadap warisan leluhur.

"Keempat tolok ukur itu akan digunakan untuk menjaga kelestarian alam," kata Mahfud pada debat cawapres keempat di Jakarta, Minggu (21/1).

Sementara terkait pemberdayaan petani dan nelayan, Ganjar-Mahfud sepakat untuk menjalankan program Petani Bangga Bertani dan program Di Laut Jaya, Nelayan Sejahtera.

Berbagai program tersebut dipersiapkan sebagai respons atas kehadiran proyek food estate yang disebut Mahfud merupakan proyek gagal yang merugikan Indonesia, karena merusak alam.

"Jangan misalnya seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan. Yang benar saja. Rugi dong kita," kata Mahfud. (Ag/Cnn)

Sebelumnya Pernyataan Jokowi Soal Presiden Boleh Berkampanye Dan Memihak Jadi Sorotan Muhammadiyah, Berikut Pernyataan Lengkapnya
Selanjutnya 2 Pengedar Pil Koplo Diduga Dilepaskan Satresnarkoba Polres Blitar, Garad Segera Laporkan Ke Bidpropam Polda Jatim