..
Ratusan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Bagikan Selebaran Di Depan Kampus, Isinya Ajakan Menolak Capres Punya Masalalu Kelam Dan Politik Dinasti
Foto : Kompas.com

Ratusan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Bagikan Selebaran Di Depan Kampus, Isinya Ajakan Menolak Capres Punya Masalalu Kelam Dan Politik Dinasti

Jakarta, mediarakyatdemokrasi.com- Gabungan mahasiswa Jakarta membagikan selebaran di depan Gedung kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat Tangerang, Kamis (10/1/2024).

Selebaran itu berisi ajakan kepada masyarakat untuk menolak politik dinasti di Indonesia.

“Tuntutan kita adalah kita menolak dan mengajak masyarakat pengguna jalan yang melintas untuk tidak memilih orang yang terlibat dalam politik dinasti dan punya sejarah masa lalu yang kelam, yaitu penculikan aktivitas,” kata Glamora perwakilan salah satu mahasiswa dikutip dari Kompas.com (Kamis/11/2024).

Aksi yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB itu diikuti ratusan mahasiswa Kampus UIN dan beberapa kampus sekitar Ciputat, seperti UMJ, Ganesha, Unpam.

Glamora menyebutkan, aksi serupa juga dilakukan di banyak daerah dan kota. Sampai hari ini, dia mengeklaim lebih kurang ada 800 kampus di 35 provinsi di Indonesia.

“Teknisnya memang beda-beda, ada yang skalanya besar, ada yang skalanya kecil, tetapi memang kita pusatkan di UIN Jakarta karena kita yang menginisiasi dan mengonsolidasikan teman-teman kampus, aktivis, dan mahasiswa di berbagai kampus,” ucap Glamora.

Dalam selebaran poster yang dibagikan itu, terdapat data-data dan fakta-fakta sejarah yang dikumpulkan dari beberapa media.

Mahasiswa juga meminta kepada Jokowi, Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI- Polri untuk netral menjelang pemilu.

“Jangan sampai kita menemukan kecurangan dan ada keberpihakan aparat penggunaan insfastruktur negara untuk memenangkan paslon tersebut, karena kita melihat hari ini pengerahan lembaga negara itu sangat nyata, sangat terlihat,” ungkap Glamora.

Diketahui, nantinya akan ada aksi serupa yang lebih besar dan akan dipusatkan di satu titik.

Aksi pembagian poster ini termasuk dari salah satu rangkaian penolakan adanya politik dinasti di Indonesia, yang sebelumnya pernah dilakukan pada aksi penolakan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) meloloskan batas minimum cawapres. (Ag/Kompas)

Sebelumnya Mahfud MD Respon Temuan PPATK Soal Adanya Penerimaan Dana Dari Luar Negeri Ke 21 Bendahara Parpol : Sudah Dilaporkan Ke KPK Dan APH
Selanjutnya Viral Pemberitaan Dugaan Pelepasan Pengguna Narkoba Di Polres Kediri, LSM GARAD Ingatkan Kapolres Terkait Kabupaten Kediri Darurat Narkoba