Depok, mediarakyatdemokrasi.com- Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menghadiri acara Kuliah Kebangsaan di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).
Saat sesi interaktif dengan mahasiswa, Ganjar ditanya soal pencalonannya sebagai bakal calon presiden (capres) oleh PDI Perjuangan (PDIP).
"Bapak dicapreskan PDIP oleh Megawati Soekarnoputri saya menggarisbawahi pernyataan Megawati sebagai kader dan petugas partai," kata Naufal, mahasiswa UI jurusan Ilmu Politik, dikutip dari YouTube FISIP UI.
Naufal mempertanyakan soal kapasitas Ganjar Pranowo jika terpilih menjadi Presiden 2024 mendatang.
Ada kekhawatiran Nauval terhadap Ganjar yang dinilai hanya akan menjadi petugas partai dibanding menuankan rakyat jika terpilih jadi orang nomor satu RI.
"Jujur saja saya menganggumi Bapak, saya merasa kecewa, Bapak sebagai petugas rakyat ternyata sebagai petugas partai."
"Pertanyaan saya, jika bapak dipilih menjadi presiden ke-8 apakah Bapak akan tetap dengan prinsip 'Tuanku ya rakyat, Gubenur hanya mandat' dan tidak lagi menjadi boneka Megawati," kata Nauval.
"Apakah Bapak petugas rakyat atau petugas partai? Terima kasih," pungkasnya.
Ganjar membuktikan pertanyaan tersebut dengan jejak karirnya selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode.
Bagi Ganjar, 10 tahun itu membuktikan bahwa dirinya selama ini bekerja untuk rakyat bukan partai.
Ganjar kemudian menyinggung soal dinamika politik dirinya di PDIP sebelum akhirnya diusung menjadi bakal capres oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ganjar mengatakan, sebelum akhirnya dicalonkan ia bahkan sempat mengalami gejolak dengan internal partainya.
"Kalau anda googling di media, yang mukulin saya siapa? Kamu tahu nggak saya digebukin publik. Ini baru-baru saja sebelum saya dicalonkan, tentang Ganjar dicalonkan atau tidak."
"Di partai saya kan tidak hanya Ganjar, itu kan rame. Saya digebukin sama temen sendiri," ujarnya.
"Belum putus (dideklarasikan sebagai capres), saya nikmatin dinamika seperti itu. Saya kader Partai tetapi Presiden bukan, Gubernur bukan itulah melayani," lanjutnya.
Ganjar pun menegaskan ia memang tegak lurus menjadi petugas partai, tetapi ketika nantinya jabatan sebagai presiden sudah ia emban maka tanggung jawabnya berada di tangan rakyat.
Ganjar justru kemudian menantang Naufal untuk menemukan jejak selama Ganjar menjadi gubernur, ada hal yang mengindikasikan bahwa dirinya petugas partai.
"Jadi kita harus membedakan ketika kita sudah berada di jabatan apa yang perlu kita lakukan."
"Kalau Anda riset tentang saya, adakah saya kemudian berpihak pada Partai saya mungkin nyaris Anda tidak menemukan itu," ucapnya.
Diwartakan TribunnewsDepok.com, Ganjar tiba Gedung Balai Serbaguna Purnomo Prawiro sekira pukul 08.30 WIB. Ia hadir mengenakan kemeja lengan panjang bergaris hitam putih.
Dekan FISIP UI Semiarto Aji Purwanto menjelaskan, agenda kuliah kebangsaan ini diadakan secara rutin.
"Acara kuliah kebangsaan ini diadakan secara rutin, bisa 3-4 kali dalam satu tahun," kata Aji, Senin, dikutip dari TribunnewsDepok.com.
Aji menjelaskan, Ganjar menjadi bagian dari keluarga besar FISIP UI karena ia merupakan alumni pascasarjana kampusnya.
"Pak Ganjar itu ketua ikatan alumni UGM yang lulusan UI Juga," kata Aji disambut gelak tawa peserta kuliah kebangsaan.
Menurut Aji, mahasiswa FISIP UI dituntut untuk berpikir dan sensitif terhadap berbagai hal yang ada di tengah masyarakat.
"Mahasiswa FISIP UI harus kritis dan sensitif terhadap berbagai hal di tengah masyarakat," pungkasnya. (Ag/Trib)