Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Menkopolhukam beberapa waktu lalu mengungkap dugaan transaksi di Kemenkeu yang dinilainya ditaksir lebih dari Rp300 triilun.
Dalam pernyataannya, pria 65 tahun itu menyebut itu bukanlah praktik korupsi.
"Kami tegaskan bahwa yang kami laporkan itu (adalah) laporan hasil analisa tentang dugaan tindak pidana pencucian uang. Berkali-kali saya katakan, ini bukan laporan korupsi, tapi laporan tentang dugaan tindak pidana pencucian uang yang menyangkut pergerakan transaksi mencurigakan," ujarnya.
"Saya waktu itu sebut Rp300 triliun, sesudah diteliti lagi, transaksi mencurigakan itu ya lebih dari itu, Rp349 triliun, mencurigakan," tuturnya melanjutkan.
Dalam pernyataannya, kecurigaan itu muncul dalam bentuk perputaran uang yang diklaim terjadi sampai sepuluh kali. Mahfud MD menganalogikannya.
"Uang yang sama mungkin berputar 10 kali secara aneh, itu mungkin dihitungnya hanya 2 atau 3 kali, padahal perputarannya 10 kali. Misalnya saya kirim uang ke Ivan (Kepala PPATK), Ivan ngirim ke sekretarisnya, sekretarisnya ngirim ke sana, ngirim ke saya lagi, itu tetap dihitung sebagai perputaran uang aneh. Nah itulah yang disebut tindak pidana pencucian uang. Jadi jangan berasumsi bahwa Kementerian Keuangan korupsi Rp349 triliun, nggak, ini transaksi mencurigakan,” ujarnya.
Mahfud MD siap berdialog dengan anggota DPR
Menyikapi pemberitaan yang menyebut Anggota Komisi III DPR Benny K Harman menunggu keberaniannya membongkar kasus tersebut, Mahfud MD buka suara.
Pria yang juga akademisi itu mengaku siap hadir jika diundang parlemen.
“Bismillah. Mudah-mudahan Komisi III tidak maju mundur lagi mengundang saya, Menko Polhukam/Ketua KNK-pp-TPPU. Saya sudah siap hadir,” ujarnya melalui Twitter @mohmahfudmd pada Minggu 26 Maret 2023.
Tak hanya itu, eks Ketua MK itu juga mengaku siap berdialog dengan anggota DPR berkenaan dengan kasus tersebut.
“Saya tantang Saudara Benny K Harman juga hadir dan tidak beralasan ada tugas lain. Begitu juga Saudara Arteria (Dahlan) dan Saudara Arsul Sani. Jangan cari alasan absen,” katanya. (*)