Tanggamus, mediarakyatdemokrasi.com- Terkait Rumah Sakit Batin Mangunang yang diduga telah menolak pasien sebagai peserta BPJS yang telah di beritakan beberapa waktu yang lalu, di tampik oleh Budi Ghozali selaku Kepala Bagian Tata Usaha Rumah Sakit.
Menurutnya, pihak Rumah Sakit sudah sesuai dengan standar operasional pelayanan.
"Yang saya pahami, teman-teman bekerja sudah sesuai dengan SOP, kemudian ada satu hal yang mungkin tidak memuaskan, bisa jadi kelalaian dan bisa jadi pada saat itu mungkin sedang tidak mut dari perawat atau dokter jaga." Ujar Budi kepada awak media yang meliput.
Sedangkan berkaitan dengan alat Rontgen, menurut Budi Ruang Gedung Radiologi sedang di rehab.
"Memang belum bisa oprasional, tapi setidaknya kita sudah mencari solusi, bagaimana pelayanan alat rontgen tetap bisa melayani, kita juga sudah menggandeng dengan pihak ketiga setidak tidak nya sampai gedung yang sedang di rehab selesai." Ungkapnya.
"Minimal tetap bisa melayani." Imbuhnya. Namun, Budi juga mengakui bahwa dirinya belum berkomunikasi dengan pihak ke tiga terkait alat rontgen.
"Saya akui, kita belum komunikasi untuk kerjasama dengan pihak ketiga karena masih ada masalah, tapi yang jelas kita sudah mencarikan solusi, supaya tidak ada pelayanan yang terganggu." Pungkas Budi yang juga menyampaikan perihal tersebut selama 3 bulan untuk alat radiologi RSBM.
Sebelumnya telah di beritakan Pasien miskin diduga ditolak oleh Rumah Sakit Batin Mengunang (RSBM) Tanggamus. Dimana pasien tersebut diketahui sebagai peserta BPJS Kesehatan. Dengan alasan Dokter spesialis nya sedang cuti atau dinas luar serta peralatan rontgen sedang rusak.
Hal itu dialami oleh Suryani 40 tahun warga Banjar Negeri Kusa Kecamatan Kota agung Kabupaten Tanggamus yang sedang mengantarkan adik ipar nya bernama Maryani 25 yang di duga telah mengidap kanker payudara dan mengalami demam tinggi pada Jumat (7/10/2022) malam.
Saat tiba di Rumah Sakit, ia diarahkan menuju Instalasi Gawat Darurat (IGD). Namun setelah beberapa jam, sang adik tidak ditangani.
"Di IGD adik ipar saya tidak ada yang menangani, saya sudah panik. Tidak lama kemudian, pihak rumah sakit menghampiri dan mengatakan bahwa dokter nya sedang tidak ada di tempat atau dinas luar dan peralatan untuk rontgennya sedang rusak." Ujar Suryani kepada awak media.
Suryani juga mengaku, bahwa pihak RSBM menyarankan agar pasien di rawat di Rumah Sakit lain saja.
"Adik saya hanya di tensi saja, sekarang kita pindahkan ke Rumah Sakit Scanti sesuai dengan kepesertaan BPJS Kesehatan." Pungkas Suryani saat dikonfirmasi lanjutan terkait RSBM Tanggamus yang diduga tak melayani pasien dengan peserta BPJS Kesehatan. (red/Umroh)