Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Seperti yang telah diketahui bersama, akhir-akhir ini Indonesia sedang diguncang prahara dilematis terkait peristiwa dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat atau yang lebih akrab dengan panggilan Brigadir J.
Peristiwa tersebut telah menjadi perhatian publik, bahkan telah menjadi trending topik disetiap publikasi. Hampir 100% lebih, berita tersebut menduduki puncak di setiap sendi-sendi bangsa, karena peristiwa tersebut dianggap layaknya sebuah drama yang menguras pikiran dan air mata.
Bagaimana tidak, pelaku yang ditetapkan tersangka atas peristiwa tersebut adalah mantan petinggi Polri, yakni Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo yang pada saat itu menjabat sebagai Kadiv Propam Polri yang akhirnya di pecat tidak hormat.
Belum selesei persoalan tersebut, baru kemarin, Sabtu (03/09/2022) sekitar pukul 14.30.
Jokowi beserta jajaran Menteri yang membidangi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Meski dua persoalan yang berbeda, hal ini sama-sama telah menjadi perhatian publik.
Sama-sama menjadi perhatian publik dan tidak dapat dibanding-bandingkan, kok jadi ingat dengan nama Farel Prayoga, bocah kelas 6 SD Banyuwangi yang sempat mencuri perhatian publik, bahkan bisa dikatakan sebagai penghilang penat dari keruwetan Negara meskipun hanya beberapa menit saja.
Farel Prayoga yang telah menggoyangkan istana disaat perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 tahun lalu, dengan lagu andalannya berjudul "Ojo Dibandengke" (Jangan dibandingkan).
Mampu membuat goyang seluruh peserta yang saat itu hadir, mulai dari Presiden Jokowidodo bahkan Ibu negara Iriana pun tak malu-malu turut berjoget.
Tak hanya itu, sekelas jajaran menteri Jokowi yang biasa wara-wiri di panggung media nasional dan internasional, tanpa malu-malu turun untuk ikut berjoget.
Tampak juga tersorot, jajaran institusi mulai dari TNI-Polri, bahkan tampak Kapolri juga turut berjoget seolah meninggalkan persoalan Bangsa meski sejenak.
Menilik dari persoalan yang menimpa Bangsa saat ini, yang tampak pelik, mengingat kasus Sambo ini adalah menjadi tolak ukur kinerja Polri, yang menimbulkan dampak besar terkait pelayanan publik baik di pusat maupun daerah.
Begitulah sekelumit gambaran kondisi Negara Indonesia saat ini, yang telah menjadi Catatan Rakyat-Demokrasi. Bagaimana dengan anda?. (*)
Penulis : Achmad Garad Pimpinan MRD Grup